Papa Ron’s Pizza, McDonalds, KFC, dan masih
ada beberapa nama bisnis franchise lainnya yang akrab ditelinga Anda. Mereka
telah menciptakan sebuah sistem yang dapat dicontoh oleh setiap pemilik
bisnis. Kekuatan bisnis mereka ada pada
sistemnya, proses pelaksanaan, merek
dan bagaimana perusahaan itu sendiri
menciptakan resiko bisnis yang lebih rendah. Meskipun menjadi salah satu
sistem bisnis yang tumbuh pesat di tahun
80-an, masih sangat banyak franchise
yang masih relevan di abad ke-21. Namun sebelum Anda memutuskan menggeluti
bisnis franchise. Berikut adalah 3 hal yang perlu Anda pertimbangkan jika
membeli franchise agar Anda tidak salah langkah dalam membeli franchise,
seperti yang dikutip dari nextupasia.com.
Apakah Anda memiliki cukup uang?
Sebelum membeli franchise Anda harus
mengetahui bahwa bisnis franchise terdapat biaya-biaya seperti franchise fee,
biaya bahan baku, belum lagi termasuk biaya sewa tempat dan gaji karyawan dan
biaya overhead lainnya. Bisnis franchsie bukanlah bisnis modal dengkul, Anda
benar-benar harus memiliki uang.
Pilihlah bisnis franchise yang sesuai dengan kekuatan modal yang Anda
miliki. Banyak pilihan franchise yang hanya membutuhkan modal dibawah Rp. 10
juta, tapi tidak sedikit juga yang jauh lebih besar dari itu.
Apakah Anda memiliki waktu untuk
menjalankannya?
Menjalankan franchise tidak sesederhana hanya
dengan berinvestasi lalu Anda biarkan
begitu saja tidak mengurusnya. Anda harus terlibat dalam operasionalnya dari
hari ke hari dan Anda juga harus secara
aktif terlibat dalam pelatihan ketika Anda memulai menjadi mitra sebuah
franchise. Tidak jarang franchisor ingin
memastikan bahwa franchisee mereka adalah salah seorang yang terlibat dalam
menjalan bisnisnya dari hari ke hari.
Apakah Anda memiliki kepribadian untuk
itu?
Apakah Anda tipe kreatif yang suka mengambil
risiko dan bereksperimen? Apakah Anda sangat rajin? Apakah Anda selalu
bercita-cita untuk menjadi pengusaha dengan jenis bisnis berisiko tinggi dengan pendapatan yang lebih tinggi pula? Jika Anda
menjawab YA untuk semua pertanyaan di atas, Anda tidak harus menjadi
franchisee. Tipe kepribadian dari pemilik franchise harus lah seorang yang
pengambil resiko yang lebih kecil. Tentu saja, setiap franchise memiliki
sendiri tipe kepribadian ideal mereka, dan Anda akan mengetahuinya melalui proses wawancara menjadi mitra sebuah
franchise.