Kutipan wawancara dengan
seorang dokter pebisnis Shoes And Care di sebuah stasiun radio di Yogyakarta:
"Nama Saya Tirta Hudhi,
umur saya 25 tahun mas.. Saya tukang bersih-bersih sepatu, karena itu hobi saya
sejak dulu. Seneng kalo ngelihat sepatu yang bersih. Pekerjaan sampingan saya
sebagai dokter umum di RSA UGM di Ringroad Utara Jogja, rencana mau ambil
spesialis bedah juga.. " ujar Tirta Mandira Hudhi.
Whoootttt!! *saya mendelik
"Bentar-bentar! Dokter beneran kamu ini? Bukan dokter bedah sepatu... "
"Bentar-bentar! Dokter beneran kamu ini? Bukan dokter bedah sepatu... "
"Beneran mas.. Asli saya
Karanganyar (Solo coret hehe) 3,5 tahun saya kuliah kedokteran di UGM dari
tahun 2009, lanjut koas selesai tahun 2015, langsung kerja di rumah sakit. Dulu
waktu ngekost di daerah Pogung saya seneng bener bersih-bersih sepatu, terus
saya pajang di depan kamar kost, eh banyak temen-temen yang nitip, lama-lama
makin banyak. Ada temen yang usul, sekalian aja kamu bisnisin dapet duit. Eh
bener juga ya.. Pas waktu itu saya harus membeli buku-buku kedokteran yang
mahal, gak mau jadi beban orang tua saya harus membeli buku-buku itu sendiri.
Jadi kalo pulang kuliah jam 3 sore, saya di kost membersihkan sepatu pesanan,
sampai jam 9 malam, lanjut belajar deh!"
"Wow! Gak gengsi kamu
ini.. Mahasiswa kedokteran jadi tukang bersih-bersih sepatu?"
"Ngapain juga gengsi mas,
dapat uang halal kok. Sampai akhirnya saya online-kan di forum jual beli
kaskus, pesanan makin banyak bahkan dari luar kota. Sepatu dikirim ke jogja,
saya dibersihan terus dikirimkan lagi. Modal pertama hanya 400 ribu saja, buat
beli alat-alatnya. Tahun berikutnya saya mendapat investor dari kawan ayah
saya, 25 juta bikin toko pertama di alun-alun kidul Jogja. Dalam 3 bulan sudah
balik modal, saya bagi hasil 20% untuk investornya."
"Wuuuik... Dari
bersih-bersih sepatu bisa dapet 8 jutaan dong sebulan!"
"Saya mainkan di semua
sosial media, pesanan jasa makin banyak, pernah kami dapat kiriman sepatu dari
Bali, harganya itu 120 juta.. Sepatu mahaaal.. Padahal ongkos membersihkannya
hanya 100ribu, dia puas akhirnya rutin jadi pelanggan kami. Satu outlet
sekarang ada 2-3 karyawan. Saya mulai ekspansi bertahap ke berbagai kota,
Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Medan, Tangerang, Pelembang hingga ke
Singapura. Total ada 20 outlet saat ini dengan 85 karyawan. Outlet yang di
Singapore karyawan saya juga orang sana.. Bukan dari Indonesia"
"Dalam 3 tahun bisnismu
bisa cepat ekspansinya, kamu mengajak investor atau dengan utang?"
"Dari 20 outlet yang saya
miliki 75% milik saya sendiri, 25% join dengan investor. Saya tidak pernah
mengembangkan usaha dengan utang mas. Tiap dapat untung dari outlet-outlet saya
putar terus untuk membuka cabang baru. Ayah saya mengajarkan jangan pernah
membuka usaha dengan utang.. Itu hanya akan memberatkan, padahal ayah saya dulu
kerjanya di BPR" lanjut Tirta sambil tertawa..
"Kamu masarin jasa kamu
lewat sosial media?"
"Iya mas, all sosmed kami
pakai. Kami di Shoes And Care pernah dapat penghargaan dari Google Singapore
sebagai salah satu jasa yang paling banyak dicari di internet. Karena hasil
kerja kami bagus dan memuaskan, ada perusahaan di Italy yang merekomendasikan
kami menjadi rujukan untuk perawatan sepatu di Asia Tenggara. Kamu juga kaget
pernah dapat kiriman sepatu dari Belanda. Ongkos bersihinnya 10 Euro, ongkos
kirimnya 40 Euro. Lebih mahal ongkirnya, Tapi orangnya puas.. Seminggu beres
sepatu kami kirimkan lagi ke Belanda"
"Muantab.... target kamu
apa ke depan?"
"MEA sudah terbuka mas,
saya punya impian Outlet Shoes And Care akan ada di Thailand, Vietnam,
Malaysia, Brunei dan negara-negara lainnya, tapi saya tetap jadi dokter bedah
di Jogja saja.."
Pasti bisaaa Tirtaaa!
Saya bertanya lagi di jeda
waktu, ketika tidak on air diselingi lagi live dari band disana.
"Dengan 20 outlet, produk
jasa.. Kamu pasti mampu dong beli mobil cash sendiri sekarang?"
"Mampu mas.. "
"Sudah beli? Mobil
apa?"
"Belum mas.. Saya masih
pakai Honda Supra 125 kemana-mana, uangnya mending saya tabung buat buka outlet
lagi nantinya.."
Dari WA sebuah grup.